Karya Sineas Muda Indonesia, 40 Film Bersaing di FFL 2020



BANDARLAMPUNG – Sebanyak 40 karya film sineas Indonesia bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam Festival Film Lampung (FFL) 2020. Pelaksanaan FFL 2020 sempat mengalami penundaan akibat wabah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Tahapan pun kembali dilaksanakan dengan screening film pada 25 – 26 Juni 2020.

Ketua Pelaksana FFL 2020, Adis Wibisono mengatakan panitia tetap mengapresiasi karya-karya teman-teman sineas Indonesia yang sudah submit dengan melakukan penayangan melalui live instagram. “Di tengah pandemi seperti ini dengan cara live IG, walaupun ini pertama bagi kami untuk mengadakan live untuk festival film Lampung. Kami tetap berusaha memberikan yang terbaik,” ungkapnya.

Screening film juga dengan persetujuan dari pihak peserta. “Ada 40 film yang seharusnya diputar melalui live IG. Tetapi karena 4 film tidak disetujui maka selama dua hari terdapat 36 film yang diputar,” ujarnya.

Setelah screening, lanjut dia, akan digelar tahapan selanjutnya yakni coaching clinic. “Kita akan mengadakan coaching clinic secara online,” imbuhnya. Adis –biasa dia disapa – menerangkan terdapat tiga juri nasional yang kini juga tengah melakukan penjurian terhadap 40 film. “Juri nasionalnya Greg Arya merupakan editor, Padri Nadeak berprofesi sebagai sinematografi, dan Ario Rubbik sebagai sutradara,” bebernya. FFL tahun 2020, Adis menjelaskan, ratusan film yang submit ke panitia. “Peserta terjauh berasal dari Palu,” tuturnya.

Terpisah, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Muprihan Thaib, S.Sos., M.M., mengatakan FFL merupakan kegiatan yang pelaksananya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Darmajaya Computer & Film Club (DCFC). “Setiap tahunnya FFL selalu menjadi ajang kompetisi sineas di Lampung dan Indonesia,” ungkapnya.

Muprihan –biasa dia disapa – menuturkan kampus sangat mendukung segala macam kegiatan mahasiswa yang positif dan mengedukasi masyarakat. “FFL juga dapat melahirkan karya film sineas muda yang menjadi cikal bakal perfilman nasional dan internasional,” ujarnya.

Dia berharap kegiatan FFL dapat berjalan hingga malam penganugerahan dengan situasi wabah pandemi Covid-19. “Dengan wabah pandemi Covid-19 bukan berarti kita tidak bisa melakukan aktivitas yang bermanfaat karena banyak media dapat digunakan untuk menjalani berbagai kegiatan. Seperti screening yang dilakukan live instagram menjadikan sesuatu yang berbeda hingga berjalan dengan baik,” pungkasnya.