Juri Kurasi FFMI Sisihkan Karya Film Sineas Muda Jadi 30 Besar


 



BANDAR LAMPUNG – Para juri film tengah sibuk mengkurasi sejumlah film Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) 2020 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) bersama Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya.

Pelaksanaan kurasi ini melibatkan tiga praktisi yang berpengalaman dalam dunia perfilman dan kompeten dibidangnya. Ketiganya yakni Dede Safara (Sutradara), Irwan Wahyudi (Director of Photography), dan Budi S Saputra (Editor).

Ketua Pelaksana FFMI 2020, Doni Andrianto Basuki, S.Kom., M.T.I., mengatakan terdapat 129 karya film yang telah submit hingga penutupan pada 15 November 2020 pukul 23.59 WIB. “Dari 129 karya film yang berhasil submit, selanjutnya dipilih menjadi 30 karya film oleh juri,” ungkapnya.

Doni –biasa dia disapa – sangat mengapresiasi atas karya film yang telah submit ke panitia. “Antusias peserta tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya meskipun saat ini tengah pandemi melanda seluruh dunia termasuk Indonesia,” ujarnya.

Salah satu perwakilan juri kurasi, Dede Safara Wijaya mengatakan kondisi Pandemi tidak menyurutkan kreativitas mahasiswa Indonesia dalam mengikuti FFMI 2020.”Ini terbukti ratusan film yang mengikuti,” ungkap dia saat melakukan kurasi film mahasiswa.

Menurutnya, hasil karya yang dihasilkan mahasiswa juga sangat baik. “Kayanya orisinalitas ide dan memahami tema yang diikuti, serta pemahaman sinematografi dan editing. Kami menyeleksi menjadi 30 film yang nantinya masuk tahapan seleksi final oleh juri nasional untuk di seleksi lagi dengan juri nasional,” kata pria yang akrab disapa – Dede— ini.

Bersama kedua juri lainnya, Dede berusaha semaksimal mungkin untuk menilai karya film sineas muda Indonesia dengan kualitas yang baik. “Dengan profesional dan obyektivitas, saya sebagai juri kurasi berusaha maksimal untuk menyuguhkan karya terbaik 30 peserta,” pungkasnya.