Ketiganya adalah Tata Malinda, Tholib Arrifqi, dan Amelia Salsadila. Mereka bergabung bersama mahasiswa perguruan tinggi lain untuk menjalani Program Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) Nadiem A Makariem.
Tata Malinda mengatakan kegiatan belajar mengajar di SD Islam Al Anshor 1 berjalan secara daring. Duta GenRe IIB Darmajaya 2020 ini juga mengajar pada kelas 3 dan 5. “Sempat dilaksanakan kegiatan luring (April). Tata dan teman lainnya membantu membuat video pembelajaran dari setiap guru wali kelasnya,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Tholib Arrifqi. Dia mengatakan dari awal program sampai tiga minggu sebelum puasa mengajar dilakukan secara daring. “Jadi, kita mahasiswa membantu buat materi seperti video pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar luring dilakukan dari 20-30 April saja,” terangnya.
Menurutnya, aktivitas dalam Kampus Mengajar I Tahun 2021 di SD Islam Al Anshor 1 lebih banyak membantu pembuatan video. Juga adaptasi teknologi dan membantu pengadministrasian sekolah.
Sementara, Amelia Salsadila menuturkan bahwa program Kampus Mengajar I Tahun 2021 Kemendikbudristek RI banyak menguntungkan mahasiswa. “Kita mendapatkan privilage konversi 12 SKS, uang saku setiap bulan dari pemerintah, potongan biaya UKT, sertifikat setelah program selesai dan dukungan dari pihak kampus,” ungkapnya.
Amelia–biasa dia disapa–mengatakan respon dari sekolah juga sangat baik dengan hadirnya mahasiswa dalam program Kampus Mengajar I tahun 2021. “Ini lagi persiapan membantu guru untuk ujian murid secara daring melalui google form. Setelah itu kita juga bantu rekap nilai dan pengisian rapot,” ujarnya.
Menurutnya, program Kampus Mengajar ini menambah pengalaman dirinya bersama teman lainnya. “Bisa bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan dan bekerja sama dengan beberapa pihak dengan baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan Kampus Mengajar I tahun 2021 berjalan sejak 22 Maret 2021 dan akan berakhir pada 26 Juni 2021. Sebanyak 17 mahasiswa Prodi IIB Darmajaya terpilih dalam program Kemendikbudristek RI dengan konversi mata kuliah sebanyak 12 SKS. (*)
