BANDAR LAMPUNG — Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Program Nulis Bareng (Nubar) Buku Antologi Cerpen dengan tema ‘Kisah dan Pengalaman Mahasiswa di Kampus IIB Darmajaya”.
“Event itu kami khususkan kepada seluruh mahasiswa aktif di IIB Darmajaya. Kami dari panitia memberikan waktu penulisan karya cerpen mahasiswa mulai tanggal satu hingga 15 April 2021, pukul 16.00 WIB,” kata Panitia Pelaksana Nubar Buku Antologi Cerpen, Citra Ayu Santhika, Rabu (31/3/2021).
Citra juga menjelaskan, kegiatan ini bertujuan membangun minat dan bakat mahasiswa dalam menulis. Dimana, mahasiswa dengan berbagai pengalamannya di kampus saat mengikuti perkuliahan pasti banyak cerita dan kisah menarik yang dia dapatkan.
“Pasti ada suka dan dukanya dan mungkin juga masalah pribadi sebagai seorang mahasiswa dengan teman-temannya. Kita akomodir untuk menjadi karya cerpen dan akan kami buatkan buku ber-ISBN,” kata mantan jurnalis itu.
Dia juga menjelaskan seluruh peserta yang karya cerpennya lolos seleksi akan mendapatkan e-sertifikat sebagai penulis, naskah akan dibukukan dalam Antologi Cerpen ber-ISBN, dan nama penulis tercantum di cover belakang buku. “Syarat dan ketentuan bisa dilihat di flyer yang sudah kami publikasikan dan pendaftaran serta pengiriman karya dapat melalui http://bit.ly/AntologiCerpenDarmajaya,” kata dia.
Citra juga menjelaskan pemenang pertama sampai ketiga dari Program Nubar ini, juga akan mendapatkan piala dan uang apresiasi. “Yang pasti, satu mahasiswa yang akan menjadi peserta hanya boleh mengirim satu karya cerpen terbaiknya. Syarat dan ketentuan lain bisa dilihat di flyer yang sudah kami publikasikan,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 IIB Darmajaya Muprihan Thaib, S.Sos., M.M, mengatakan kampus sangat mendukung program dan event ini. Apalagi, salah satu tujuannya adalah meningkatkan minat menulis dan membaca di kalangan mahasiswa. “Orang yang menulis sudah pasti membaca, sedangkan orang membaca belum tentu menulis. Kami sangat mendukung kegiatan ini,” kata Muprihan.
Dia berharap kegiatan ini bisa menjadi event tahunan dengan harapan peserta juga bukan hanya mahasiswa Darmajaya, tapi mahasiswa se-Provinsi Lampung atau tingkat nasional. “Intinya, karya yang dilombakan jangan mengandung unsur SARA dan pornografi. Dan, yang pasti karya harus orisinil atau karya sendiri,” kata dia. (**)